Tanda-tanda Berdirinya Kembali Khilafah di Timur Tengah, Kian Terang Benderang
https://rumah-tsaqofah.blogspot.com/2024/02/tanda-tanda-berdirinya-kembali-khilafah.html?m=1
Oleh : Mochamad Fajrin Ramdani ( Founder Rumah Tsaqofah)
Seratus tahunan umat Islam hidup tanpa Khilafah. Tepatnya, pada tanggal 28 Rajab 1342 Hijriah (3 Maret 1924 M), institusi politik umat Islam ini dihapuskan oleh agen Inggris. Kamal Attartuk.
Seratus tahunan itu pula, para pemimpin boneka Barat di negeri-negeri muslim menutup rapat-rapat opini tentang khilafah, ide nasionalisme adalah tembok utama Barat dalam mencegah gelombang opini Khilafah. Mereka menyatakan bahwa nasionalisme di negaranya harga mati.
Tetapi sehebat apapun negara Barat dan penguasa anteknya di negeri Muslim membuat makar, makar Allah jauh lebih hebat dari itu semua. Tinggal kita berusaha semaksimal mungkin untuk menyambut skenario Allah SWT itu.
Operasi badai Al Aqsha Tanggal 7 Oktober 2023 yang dilakukan oleh Brigade Qassam terhadap entitas penjajah Yahudi, membuka babak baru konflik antara Islam dan kafir serta tentang begitu dekatnya khilafah akan tegak.
Pertama, negara-negara kafir penjajah maupun masyarakat Islam international, masing-masing merespon luar biasa peristiwa Ini.
Masyarakat Islam international melakukan demonstrasi luar biasa disertai boikot produk yang mensponsori entitas penjajah Yahudi tersebut, disisi lain Amerika dan negara-negara Eropa telah memobilisasi angkatan lautnya, kapal perang dan kapal induk mendekati pantai Palestina, selain pasokan peralatan, senjata, dan amunisi yang terus menerus kepada entitas penjajah Yahudi dalam jumlah ribuan ton.
Semua itu menunjukkan betapa ketakutannya Barat terhadap jatuhnya entitas Yahudi setelah jatuh pamornya oleh Hamas, Barat juga takut akan meluasnya konflik dan pergerakan tentara yang sadar dan terbebas dari tirani penguasa, mereka memindahkan armadanya dan melakukan mobilisasi untuk mempersiapkan segala skenario yang mungkin mengancam kepentingannya di Timur Tengah.
Kedua, Para penguasa Negeri Muslim di timur tengah malah berada bersama Pihak Kafir Barat Pimpinan Amerika yang otomatis mendukung keberlangsungan entitas penjajah Yahudi.
Jordania, berkontribusi dalam memfasilitasi amunisi dan senjata Amerika melalui darat, Turki berkontribusi memasok minyak dan gas kepada entitas penjajah Yahudi, Mesir Menutup rapat pintu perbatasan dengan Gaza, Uni Emirat Arab membuka jembatan darat terus menerus untuk memasok pasokan makanan dan kebutuhan sehari-hari kepada entitas penjajah tersebut, padahal Muslim di Gaza kekurangan semua kebutuhan hidup, termasuk air, makanan, dan obat-obatan.
Tindakan para penguasa boneka ini mempunyai dua dampak: yang pertama adalah kesadaran politik umat Islam semakin tinggi bahwa sejatinya para penguasa mereka adalah pendukung utama dan pelindung entitas penjajah Yahudi, tanpa mereka entitas penjajah tersebut sudah lama terpuruk.
Kesadaran politik tersebut meningkat hingga tingkat yang sangat besar dan dapat dikatakan bahwa rakyat di timur tengah telah mencapai puncak kebencian terhadap para penguasa boneka tersebut, akumulasi ini berlangsung terus menerus selama lebih dari satu dekade setelah terjadi peristiwa Arab Spring, maka dari sini aktivitas darbul alaqat menemukan momentumnya.
Yang kedua, tentara yang setia kepada Islam dan jujur, telah tergugah perasaan keislaman mereka, sehingga Hal ini membuat khawatir Para penguasa boneka Barat. Hal ini diungkapkan oleh diktator Sisi, penguasa Mesir, ia memperingatkan tentaranya akan tindakan-tindakan yang tidak diperhitungkan yang mungkin akan mereka sesali seperti dilansir Al Jazeera. Ancaman ini dikeluarkan setelah Sisi merasakan ada seruan-seruan dari tentara untuk mendukung Gaza.
Tingkat kesadaran politik masyarakat timur tengah yang bertransformasi menjadi opini publik membuat tentara meresponnya.
Disinilah aktivitas Thalabun Nusrah tak lama lagi akan mendapatkan momentumnya.
Ketiga, Barat dalam hal ini direpresentasikan oleh Inggris sudah melihat tanda-tanda khilafah akan segera tegak, itu dibuktikan melalui keputusan parlemen melarang aktivitas Hizbut Tahrir yang merupakan partai politik Islam Internasional yang menjadi arus utama perjuangan penegakan Khilafah tanpa kekerasan melalui pergolakan pemikiran dan politik.
Padahal sebagai negara yang mengagungkan kebebasan, pelarangan ini adalah tindakan hipokrit Inggris.
Inggris tahu betul bagaimana revolusi Eropa terjadi di abad pertengahan, ketika kesadaran politik kaum cendekiawan dan proletar bertransformasi menjadi opini publik menggerus kekuasaan Kaisar dan gereja, maka apa yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir dalam upaya membangun kesadaran politik sangat membahayakan eksistensi peradaban Barat.
Tetapi baik Inggris maupun penguasa anteknya di negeri-negeri Muslim tidak akan bisa membendung pemikiran-pemikiran yang di bawa oleh Hizbut Tahrir di seluruh dunia.
Muhammad Muhsin Radhi dalam tesisnya di Universitas Islam di Irak yang berjudul Hizb at- Tahriir Tsaqaafatuh wa Manhajuh fii Iqaamah Dawlah al-Khilaafah al-Islaamiyyati menjelaskan keunggulan gagasan dan metode dakwah Hizbut Tahrir. Kejernihan konsep, kejelasan metode dakwah, integritas dan keikhlasan para kadernya. serta ikatan yang menyatukan mereka adalah keunggulan Hizbut Tahrir yang menjadikan dirinya bertahan dan terus berkembang sampai hari ini. Hizbut Tahrir tidak bergeser dari fikrah dan thariqah dakwahnya walau hanya sehelai rambut.
Ketika Umat tidak lagi percaya kepada penguasanya seperti yang nampak di timur tengah saat ini, lalu mengalihkan kepercayaan itu kepada partai politik Islam Internasional Hizbut Tahrir, setelah itu direspon oleh tentara dengan memberikan pertolongannya untuk menjaga khilafah, maka sambutlah khilafah, sambutlah khilafah, sambutlah khilafah, takbir !!!