Korporatokrasi
https://rumah-tsaqofah.blogspot.com/2022/12/korporatokrasi.htmlApa itu korpratokrasi? Korporatokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang dikendalikan/dikuasai/dijalankan oleh sejumlah korporat. Mereka adalah para pengusaha kaya raya/konglomerat yang memiliki dana lebih dari cukup untuk mengendalikan ragam kebijakan politik, ekonomi, sosial-budaya dalam suatu negara.
Korporatokrasi sudah menjadi fenomena dunia. Terjadi di hampir seluruh negara kapitalis. Secara praktis, para pemilik modal ini merupakan penyumbang utama yang “menghidupi” para politikus, para pejabat militer dan kepala-kepada lembaga instansi negara. Bahkan tidak jarang mereka juga terjun langsung di dunia politik; mendirikan atau mengendalikan partai politik.
Dampak buruk dari berkembangnya korporatokrasi adalah lahirnya kebijakan dan peraturan perundangan yang hanya menguntungkan para pemilik modal, dan merugikan rakyat banyak serta makin menindas golongan ekonomi lemah.
Di level global, di depan bangsa-bangsa dunia, korporatokrasi menampilkan diri seolah mereka sungguh-sungguh bekerja untuk demokrasi dan transparansi. Namun, korporatokrasi tetaplah pemerintahan diktator yang imperialistik. Mereka bisa melakukan apapun demi keuntungan bisnis mereka. Tak peduli bila itu harus merugikan bahkan menghancurkan negara lain.
Lihatlah apa yang dilakukan oleh AS atas Irak beberapa tahun lalu. Atas dorongan Dick Cheney, CEO Halliburton—kontraktor migas terbesar di dunia, yang boleh disebut sebagai ikon korporatokrasi—AS menyerbu Irak lewat alibi penghancuran senjata pemusnah massal. Padahal senjata tersebut senyatanya tidak pernah ada dan akhirnya memang diakuti tidak ada. Kini Halliburton bersama MNC lainnya, khususnya di bidang konstruksi, seperti Bechtel, menikmati keuntungan luar biasa dari ladang minyak Irak dan proyek rekonstruksi di sana, di tengah penderitaan jutaan rakyat Irak yang terpaksa hidup di tengah kehancuran negara akibat invasi AS. Sebuah tindakan keji yang semata didorong oleh nafsu serakah para korporat yang ketika itu memegang kendali pemerintahan.
Korporatokrasi memang tak punya hati. Bagi mereka, yang paling penting adalah bagaimana bisa menguasai segala. Kini, Indonesia pun sedang bergerak menuju ke sana. [H. Muhammad Ismail Yusanto]