Pengertian Syariah
https://rumah-tsaqofah.blogspot.com/2020/12/pengertian-syariah.htmlPengertian Syariah
Apa Pengertian Syariat Islam itu?
Kata syariah yang sering kita dengar adalah pengindonesiaan dari kata Arab,
yakni as-Syarî’ah al-Islâmiyyah. Karena asalnya dari kata Arab maka
pengertiannya harus kita pahami sesuai dengan pengertian orang-orang Arab
sebagai pemilik bahasa itu. Tentu tidak boleh kita pahami menurut selera orang
Indonesia. Karena yang lebih mengetahui pengertian bahasa itu adalah pemilik
bahasa itu sendiri. Jadi orang non arab untuk memahami istilah syariah itu
harus merujuk kepada pengertian orang arab.
Menurut Ibn al-Manzhur yang telah mengumpulkan pengertian dari ungkapan dalam
bahasa arab asli dalam bukunya Lisân al’Arab .[1] secara bahasa syariah itu
punya beberapa arti. Diantara artinya adalah masyra’ah al-mâ’ (sumber air).
Hanya saja sumbr air tidak mereka sebut syarî’ah kecuali sumber itu airnya
sangat berlimpah dan tidak habis-habis (kering). Kata syarî’ah itu asalnya dari
kata kerja syara’a. kata ini menurut ar-Razi dalam bukunya Mukhtâr-us Shihah,[2]
bisa berarti nahaja (menempuh), awdhaha (menjelaskan) dan bayyan-al masâlik
(menunjukkan jalan). Sedangkan ungkapan syara’a lahum – yasyra’u – syar’an
artinya adalah sanna (menetapkan). Sedang menurut Al-Jurjani, syarî’ah bisa
juga artnya mazhab dan tharîqah mustaqîmah /jalan yang lurus.[3] Jadi arti kata
syarî’ah secara bahasa banyak artinya. Ungkapan syari’ah Islamiyyah yang kita
bicarakan maksudnya bukanlah semua arti secara bahasa itu
Suatu istilah, sering dipakai untuk
menyebut pengertian tertentu yang berbeda dari arti bahasanya. Lalu arti baru
itu biasa dipakai dan mentradisi. Akhirnya setiap kali disebut istilah itu, ia
langsung dipahami dengan arti baru yang berbeda dengan arti bahasanya.
Contohnya kata shalat, secara bahasa artinya doa. Kemudian syariat menggunakan
istilah shalat untuk menyebut serangkaian aktivitas mulai dari takbirat-ul
ihram dan diakhiri salam, atau shalat yang kita kenal. Maka setiap disebut kata
shalat, langsung kita pahami dengan aktivitas shalat, bukan lagi kita pahami
sebagai doa.
Kata syarî’ah juga seperti itu, para ulama akhirnya menggunakan istilah syarîah
dengan arti selain arti bahasanya, lalu mentradisi. Maka setiap disebut kata
syarî’ah, langsung dipahami dengan artinya secara tradisi itu. Imam al-Qurthubi
menyebut bahwa syarî’ah artinya adalah agama yang ditetapkan oleh Allah Swt
untuk hamba-hamba-Nya yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan.[4] Hukum
dan ketentuan Allah itu disebut syariat karena memiliki kesamaan dengan sumber
air minum yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Makanya menurut
Ibn-ul Manzhur syariat itu artinya sama dengan agama.[5]
Pengertian syariat Islam bisa kita peroleh dengan menggabungkan pengertian
syariat dan Islam. Untuk kata Islam, secara bahasa artinya inqiyâd (tunduk) dan
istislâm li Allah (berserah diri kepada Alah). Hanya saja al-Quran menggunakan
kata Islam untuk menyebut agama yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad
saw. Firman Allah menyatakan :
] الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا [
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (TQS.
al-Mâ’idah [05]: 3) [HTI-Press]
[1] Ibn al-Manzhur, Lisân al-‘Arab, juz I hal.175
[2] Ar-Razi, Mukhtâr ash-Shihah, hal. 294
[3] Al-Jurjani, at-Ta’rifât, hal. 167
[4] Imam al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, juz XVI hal. 163
[5] Ibn al-Manzhur, Lisân al-‘Arab, juz XI, hal. 631