TZd6YZLmRqLbTFG8YZR9Tqw4d6ezdJbeIrbuNrbcM6fedj==

Telaah Demokrasi Sistem Kufur

×
Telaah Demokrasi Sistem Kufur
Silahkan klik layar

ISLAM dan Resolusi Konflik

https://rumah-tsaqofah.blogspot.com/2020/12/islam-dan-resolusi-konflik.html


Oleh : Dr. Ahmad Sastra

Ketua Divisi Riset dan Literasi Forum Doktor Islam Indonesia

Islam yang menjadi agama perdamaian dan tidaklah menganjurkan pertikaian, konflik dan perpecahan, baik dengan sesama muslim, bahkan dengan kaum beda agama sekalipun. Sebaliknya, Islam justru menganjurkan persatuan kepada seluruh umat muslim di muka bumi ini. Ditegaskan bahwa umat muslim adalah satu dan bersaudara, maka damaikan dan persaudarakan saat terjadi resistensi di atara komponen kaum muslimin. Resistensi antarkaum muslim bisa dipicu oleh kepentingan internal maupun provokasi eksternal.

 

Upaya persekusi oleh sekelompok muslim terhadap aktivitas dakwah sesama muslim memang sangat disayangkan. Apalagi jika pelakunya justru sangat fasih bicara mengenai kebinekaan dan toleransi. Apalagi jika membawa nama Pancasila, bukankah sila keempat menganjurkan mekanisme diskusi, dialog dan musyawarah jika terdapat perbedaan pendapat, bukan malah melakukan persekusi. Ada semacam inkonsistensi antara ucapan dengan perbuatan. Lebih ironi lagi jika justru kepada kemaksiatan malah melindungi dan membela. Kok ya ada ya manusia begitu.

 

Islam secara normatif adalah jalan hidup yang tidak hanya berdimensi ritual, Islam juga memiliki dimensi sosial dan peradaban. Karena itu kemajuan Islam bukan hanya ditimbang dari sisi ritualistik semata, melainkan juga ditimbang sejauh mana Islam memancarkan rahmat bagi kehidupan manusia dan alam semesta.

 

Kemuliaan Islam bukan hanya untuk dirasakan oleh individu tapi untuk seluruh manusia di dunia. ” Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS Al Anbiyaa : 107). Paradigma fundamental ini harus terlebih dahulu dipahami oleh seluruh kaum muslimin, jika ingin merajut persatuan dan kebersamaan.

 

Islam mengikrarkan dengan jelas akan kesatuan manusia di alam semesta antara seluruh penduduk dan masyarakat. Semua itu dalam satu lembah kebenaran, kebaikan dan kemuliaan. Karena itu Islam telah menaklukkan berbagai macam penduduk, memberikan asas yang mengandung pokok-pokok dasar universal yang menghimpun secara nyata.

 

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (QS Al Hujurat : 13).

 

Dalam perspektif historis, pengetahuan dari berbagai bidang keahlian, peradaban ilmiah dengan berbagai macam bentuknya dapat dirasakan oleh penduduk dunia dalam bentuk peradaban Islam. Peradaban Islam punya andil besar dalam membina peradaban kemanusiaan yang manusiawi dan mulia.

 

Kecintaan muslim kepada agama dan ilmu telah memberikan sumbangsih dalam pergerakan ilmiah, dalam karya-karya mereka bahkan hingga mencapai puncak kecermelangannya. Peradaban Islam hadir dengan memberikan manfaat universal berupa perdamaian, kesejahteraan dan kemuliaan bagi seluruh manusia. Apakah mungkin, Islam bisa memberikan kerahmatan, jika kaum muslimin sendiri masih terus berkonflik.

 

Islam adalah manhaj kehidupan bagi kebaikan manusia seluruhnya sebab ia berasal dari sang Pencipta manusia. Islam adalah manhaj kehidupan yang realistik, dengan berbagai susunan, sistematika, kondisi, nilai, akhlak, moralitas, ritual dan begitu juga atribut syiarnya. Ini semuanya menuntut risalah ini ditopang oleh power kekuasaan yang dapat merealisasikannya. Ditopang oleh manusia-manusia amanah dengan ketundukan jiwa secara bulat kepadanya, disertai ketaatan dan pelaksanaan.

 

Karena itu, praktek kehidupan yang majemuk dan pluralistik telah menjadi catatan emas dalam kehidupan masyarakat dibawah nilai-nilai Islam. Islam dengan adil memberikan perlindungan bagi semua kalangan, lintas sosial, suku bangsa, bahkan hinga lintas agama. Islam tidak mengenal istilah mayoritas dan minoritas.

 

Sistem islampun bisa dijadikan sebagai solusi atas berbagai konflik sosial pada masa Rasulullah maupun pada masa kini dan yang akan datang. Resolusi konflik perspektif Islam telah dengan indah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Islam hadir justru di tengah bangsa Arab yang telah ratusan tahun mengalami konflik sosial berupa perang suku. Islam hadir dan mampu menciptakan perdamaian diantara pihak-pihak yang bertikai saat itu.


Ada beberapa model yang dilakukan oleh Rasulullah baik pada masa dakwah maupun masa kekuasaan Islam dalam menghadapai berbagai konflik sosial yang kreatif dan tanpa kekerasan. Misalnya Nabi menggunakan model mediasi, negoisasi dan problem solving dalam menyelesaikan konflik sosial yang terjadi.


Bukan hanya sampai disitu, dalam menghadapai dan menyelesaikan berbagai peristiwa konflik sosial, Rasulullah melakukan strategi model yielding (mengalah), withdrawing (menarik diri dan meninggalkan lokasi konflik) serta model contending (melawan atau berperang).


Ahmad Tajuddin mencatat beberapa etika resolusi konflik perspektif sunnah Nabi dalam kajian Sirah Nabawiyah. Diantaranya adalah proses resolusi konflik yang memiliki beberapa prinsip yang telah dijalankan oleh Rasulullah SAW. Setidaknya ada enam prinsip proses resolusi konflik ala Rasulullah, diantaranya nirkekerasan, cinta kasih, keadilan, keterpercayaan, perdamaian dan ketidakberpihakan.


Adapun prinsip lainnya berkaitan dengan tujuan resolusi konflik menuju transformasi konflik (outcome), diantaranya adalah kemaslahatan, persaudaraan, perdamaian, pengampunan dan kebebasan. Kelima prinsip tujuan dalam penanganan konflik ini telah dilakukan oleh Rasulullah dalam berbagai perisitwa konflik masa itu.

 

Sebagai contoh pada perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah dengan indahnya melakukan sebuah upaya resolusi konflik yang oleh para sahabat sempat disalahartikan. Dalam perjanjian itu seolah Rasulullah merendahkan diri dan mengalah dalam arti sebuah kekelahan. Namun Rasulullah melihat jauh kedepan tentang masa depan dakwah Islam di Mekkah. Dengan strategi Rasulullah, justru gerakan dakwah Islam semakin meluas dan Islam berkembang lebih pesat.


Karena itu, penting ditegaskan bahwa Islam adalah sistem hidup yang justru melindungi pluralitas atau kebhinnekaan masyarakat. Islam juga memiliki mekanisme yang adil bagi resolusi konflik sosial. Nilai-nilai Islam memiliki dimensi sosial universal yang menempatkan manusia sebagai hamba Allah yang berhak mendapat perlindungan dan kesejahteraan. Islam bahkan tidak pernah memaksakan manusia untuk memeluk agama Islam.


Dalam sistem hukum Islam, nilai-nilai kemanusiaan sangat dijujung tinggi. Seluruh masyarakat dibawah sistem hukum Islam akan diberikan jaminan dan perlindungan agar hidup damai dan sejahtera. TW Arnold dalam bukunya The Preaching of Islam menyatakan bahwa Uskup Agung Kristen dan Sinoda Agung bebas memutuskan segara hal yang berkenaan dengan keyakinan dan dogma tanpa menerima intervensi apapun dari negara. Sesuatu yang justru tidak pernah terjadi pada masa pemerintahan para Kaisar Byzantium.

 

576923221414935698
#Tsaqofah    #Dakwah     #Syariah    #Tafsir    #Hadits    #Khilafah     #TanyaJawab    #Analisis

#Ekonomi    #Nafsiyyah    #Muslimah    #KitabMutabannat    #Video    #PowerPoint     #Ramadhan 

20210121-204514-0000-picsay
20210121-204514-0000-picsay
Tonton Penyebab Runtuhnya Khilafah
ISLAM dan Resolusi Konflik

Form Bantuan Whatsapp

Assalamualaikum! Ada yang bisa dibantu?
×

Relasi

Chat Kami disini
Home
0
Notif
Darkmode
Total Harga ( Produk)

:

:

Ongkos kirim akan muncul setelah ongkir dipilih

Biaya ongkir: dg berat ()
Total Pembayaran:

Mulai dari jalan, RT/RW, Kec, Kab, Prov dan Kode POS

Tulis catatan disini untuk keterangan lainnya

KIRIM